Selasa, 22 Mei 2018
Selasa, 20 Februari 2018
KESAKITANKU
hangat matahari yang membakar jiwaku
aku yang salu disapa dengan kemunafikan
langkahku seirama dengan penghianatan
aku yang salu disapa dengan kemunafikan
langkahku seirama dengan penghianatan
Aku merintih, tapi tak lagi diperdulikan
Aku menangis, tapi tak lagi diperhatikan..
Bahkan teriakan ku bahan hiburan
Aku...yang katanya adalah Cinta
Tapi kesakitanku menjadi hiburan bagi keangkuhan
Aku...yang katanya bagian dari kebahgiaan
Tapi harapanku dipupuskan oleh ke egoisan
Inikah aku. dalam kehidupan ku
Aku terdiam...
Mencoba menikmati setiap kesakitan
Tak mampu aku melawan
Bahkan sekedar berkata pun tidak.
Sudah terlalu remuk sayap surga ku
Sudah terlalu dalam kesakitan itu mereka tanamkan...
Serpihan surga yang hanya memtertawakan derita dan air ma
Aku menangis, tapi tak lagi diperhatikan..
Bahkan teriakan ku bahan hiburan
Aku...yang katanya adalah Cinta
Tapi kesakitanku menjadi hiburan bagi keangkuhan
Aku...yang katanya bagian dari kebahgiaan
Tapi harapanku dipupuskan oleh ke egoisan
Inikah aku. dalam kehidupan ku
Aku terdiam...
Mencoba menikmati setiap kesakitan
Tak mampu aku melawan
Bahkan sekedar berkata pun tidak.
Sudah terlalu remuk sayap surga ku
Sudah terlalu dalam kesakitan itu mereka tanamkan...
Serpihan surga yang hanya memtertawakan derita dan air ma
CERITAKU
Sudah sering kuceritakan kisah ku
Tentang bagaimana kujalani hidup
Menunggu hari saat bersamamu
dalam menyambut malam yang sahdu
Lalu ingin kudengar kau berkata
Berbaringlah bersamaku
dalam cinta dan kasih ku
dan aku ingin selalu bersama mu
aku merasa semakin tua
dalam kisah yang kuceritakan
kisah kecil di ujung malam
ketika suara angin yang berputar
Mungkin aku akan selamanya
menjadi kisah yang semu
dalam hidup yang tak menentu
Semakin sering aku merindu
Kucari sesuatu yang baru
tentang kita. tentang rasa
tentang cinta
Disaat malam berhayal tentang mu
Aku bercinta tanpamu
menyusuri satu persatu butiran kalbu
Namun saat ku buka mataku
aku tak melihatmu ada di sisiku
Meski membingungkan
Kebutaanlah yang menunjukkan kau tak di sini
Langganan:
Postingan (Atom)