Minggu, 08 Mei 2016

PERJALANAN

Pagi dalam kehidupan 
melangkah mencari titik titik kebahagiaan 
setapak demi setapa kaki ini melangkah
menelusuri bebatuan yang terjal

ya langkah memang lambat
pandangan ku tertutup kabut
banyak yang harus aku lalui
untuk dapat menuju tempatmu

haya Tuhan yang menjadi tempat aku mengeluh
atau mungkin aku terlalu sabar 
atau bahkan mungkin terlalu bodoh untuk melangkah cepat
entah lah aku tak mengerti 

aku hanya percaya Tuhan Maha Kuasa
aku sudah terluka 
dan lukaku belum kering

tapi aku tetap harus melangkah 
demi kamu demi impian dan demi kehidupan

DULU YANG HITAM

Lihat dalam diriku. Masih ada bekas luka dalam hati dan jiwaku. Aku juga tidak tau apa penyebabnya, Engkau hanya bermain-main dengan perasaan dan kebingunganmu dan kemudian menangis. Memang aku tidak bisa baca apa yang ada di dalam fikiranmu yang membuat dirimu menangis, tapi aku yang selalu bersabar walau tersakiti, yang selalu mengharapkan keindahan hidup bersamamu, setelah semua kehidupan ku aku tinggalkan hanya demi penantian ku padamu, impian impian indah yang kuciptakan hanya untuk aku dan kamu.

Dulu aku yang tak pernah ragu dengan kasih sayang dan cintamu padaku, dulu aku selalu percaya akan ucapan ucapanmu tentang cinta kita, Dulu sayang mu selalu untukku. Sampai aku lupa akan segala galanya karena cinta, sayang dan harapan yang engkau berikan padaku.. Dulu engkau percaya bahwa engkau adalah milikku dan aku adalah milikmu..

Tapi kenapa banyak sekali lagu yang dia ciptakan untuk ku yang itu ,hanya nada semu, rasa dalam asa.. dan kini engkau berikan juga pada dia.. padahal sekalipun aku tidak pernah mempedulikan semua itu. yang aku inginkan hanya lah kamu,.. untuk menjadi pendamping hidupku, menjadi pelengkap dalan kehidupan ku, mengarungi kebersamaan didunia ini dengan bahagia. Namun kini engkau telah memilih dia.. dan meninggalkan aku yang dengan luka yang mendalam dan semakin dalam..

Kemarin.. aku juga sempat shock.. karena.. setelah keputusan itu aku begitu histeris.. untuk pertama kalinya aku luapkan amarah ku.. ada dendam dalam dada ini tuk menghancurkan semua, tuk kengancurkan kebersamaan mu dengan dia.. agar kamu juga merasakan bagaimana sakitnya ditinggal orang yang kamu sayang.. bagaimana rasanya sakit dan hancurnya kehidupan ku sekarang.. Hudupku telah ancur Fikiranku telah terkontaminasi dengan kalimat cinta dan sayang dari mulutmu,

Jangan khawatirkan aku akan rusak.. kualitasku cukup bagus, dibanting sekali dengan kekuatan lemah seperti itu tidak akan dengan cepat membuatku rusak. Aku juga tidak khawatir dengan dia yang terlihat membenciku yang pura pura tersenyum dibalik kebenciannya yang pura pura memelas dibalik rasa bencinya, setidaknya selama aku belum dibakar dan dihilangkan dari muka bumi ini.. aku tidak apa-apa menjadi pelampiasanmu
Aku hanya khawatir dengan hati ini, Aku selama ini digenggam percaya padamu untuk bisa menguatkan hati ku, namun ketika aku sudah dibanting.. siapa yang bisa menguatkan hati ini..?

Kadang aku berfikir, seandainya aku terlahir sebagai manusia, aku adalah orang yang pantas untuk mendampingi mu. Aku tau engkau tidak hanya lapisan luar, aku tau engkau sampai ke hati ini.. kesetiaanku juga tidak perlu diuji, engkau sering ketika senang lupa dengan aku.. tapi aku tidak pernah tutup kuping ketika jemarinya mulai menyentuhku kembali.

Sayangnya aku bukan manusia.. saat dia memelukku karena senang berhasil menciptakan karya baru.. aku tidak bisa memeluknya balik. Saat dia menangis.. aku tidak bisa menghapus air matanya..
Saat dia memuji suaraku yang merdu.. aku tidak bisa membalasnya dengan mengatakan ”semua karena kamu yang memainkannya”

Aku adalah sesuatu yang dibutuhkannya..Ketika dia tidak bisa bercerita dengan siapa-siapa, ketika dia tidak bisa menumpahkan isi hatinya kepada siapa-siapa..Dia hanya bisa menyalurkannya lewat aku..Dan ketika dia membantingku kemarin.. rasanya aku ingin berteriak kepada mu..

Inikah yang selama ini engkau harapkan dariku, menjadi penghibur dikala engkau resah dan membantingku dikala engkau senang ?”

”akhirnya aku sudah ada di titik ini,suatu titik ketika membuat lagu menjadi sangat melelahkan. Selalu seperti ini, aku hanya bisa berbicara lewat ini.. bukan kepada kamu. Puluhan lagu .. atau mungkin sudah sampai ratusan lagu aku ciptakan untuk kamu.. terlampau banyak peristiwa.. terlampau banyak rasa.. terlampau banyak mimpi yang harus aku keluarkan.. dan semua hanya bisa aku sampaikan lewat dunia maya ini .. bukan ke kamu.. padahal semua tentang kamu dan kamu tidak pernah tau. Aku sudah terlampau lelah untuk merasakan apapun.. lelah menciptakan lagu demi menyalurkan semua hasrat yang semakin menggebu. Semakin hari aku semakin merasa menjadi orang gila.. Sering aku anggap seperti itu.. iya.. sangat gila. Dan kegilaan ini harus aku hentikan..”

Aku terdiam melihat dia yang menumpahkan airmatanya, karena ketakutan. astaga air mata itu lagi.. air mata yang entah itu benar atau hanya kepura puraan karena ketakutan dan kali ini terlihat jauh lebih pedih. Apalagi ketika dia mulai menggenggamku.. dan dan memohon padaku, . Kebingunganku terjawab ketika engkau sudah tidak berada di hadapanku.. air mata itu lenyap seolah olah tak terjadi apa apa, walau hatimu dipenuhi dengan rasa yang sudah tak penting untuk engkau rasa

Maaf. aku memilih untuk mematikan semua cintaku.. dan.. aku tidak bisa melihatmu dulu.. karena aku tidak mau mencurahkan isi hatiku lagi ke kamu, isi hatiku sudah engkau hancurkan. sekarang sudah kosong..selamat tinggal cinta selamat tinggal sayang

Aku memandangnya yang beranjak pergi menjauhi aku. Dia menutup pintu itu dan menguncinya rapat-rapat.. aku ditinggal didalam ruang gelap dan sempit yang penuh debu ini..
Sekarang.. aku benar-benar sesuai dengan nasibku “HITAM”. Kelam..

Dan aku tak tau sampai kapan Hitam Itu akan tetap menjadi hitam atau bisa berubah menjadi terang, Namun disisi hatiku yang lain aku percaya, cahaya itu akan bersinar dalam kegelapan


Mungkin aku telah dicipakan seperti ini. Tercipta untuk mematikan rasa cinta, atau tercipta untuk membuat permainan dunia menjadi lebih mencekam..