Lihat dalam diriku. Masih ada bekas luka dalam hati dan jiwaku. Aku juga tidak tau apa penyebabnya, Engkau hanya bermain-main dengan perasaan dan kebingunganmu dan kemudian menangis. Memang aku tidak
bisa baca apa yang ada di dalam fikiranmu yang membuat dirimu menangis, tapi aku yang selalu bersabar walau tersakiti, yang selalu
mengharapkan keindahan hidup bersamamu, setelah semua kehidupan ku aku
tinggalkan hanya demi penantian ku padamu, impian impian indah yang kuciptakan
hanya untuk aku dan kamu.
Dulu aku
yang tak pernah ragu dengan kasih sayang dan cintamu padaku, dulu aku selalu
percaya akan ucapan ucapanmu tentang cinta kita, Dulu sayang mu selalu untukku.
Sampai aku lupa akan segala galanya karena cinta, sayang dan harapan yang
engkau berikan padaku.. Dulu engkau percaya bahwa engkau adalah milikku dan aku
adalah milikmu..
Tapi kenapa banyak
sekali lagu yang dia ciptakan untuk ku yang itu ,hanya nada semu, rasa dalam asa.. dan kini engkau berikan juga pada dia.. padahal sekalipun aku tidak pernah mempedulikan semua itu. yang aku inginkan hanya lah kamu,.. untuk menjadi pendamping hidupku,
menjadi pelengkap dalan kehidupan ku, mengarungi kebersamaan didunia ini dengan
bahagia. Namun kini engkau telah memilih dia.. dan meninggalkan aku yang dengan
luka yang mendalam dan semakin dalam..
Kemarin.. aku juga
sempat shock.. karena.. setelah keputusan itu aku begitu histeris.. untuk pertama kalinya aku luapkan amarah ku.. ada dendam dalam dada ini tuk menghancurkan semua, tuk
kengancurkan kebersamaan mu dengan dia.. agar kamu juga merasakan bagaimana
sakitnya ditinggal orang yang kamu sayang.. bagaimana rasanya sakit dan
hancurnya kehidupan ku sekarang.. Hudupku telah ancur Fikiranku telah
terkontaminasi dengan kalimat cinta dan sayang dari mulutmu,
Jangan khawatirkan aku akan rusak.. kualitasku
cukup bagus, dibanting sekali dengan kekuatan lemah seperti itu tidak akan
dengan cepat membuatku rusak. Aku juga tidak khawatir dengan dia yang terlihat
membenciku yang pura
pura tersenyum dibalik kebenciannya yang pura pura memelas dibalik rasa
bencinya, setidaknya selama
aku belum dibakar dan dihilangkan dari muka bumi ini.. aku tidak apa-apa
menjadi pelampiasanmu
Aku hanya khawatir
dengan hati ini, Aku selama ini digenggam percaya padamu untuk bisa menguatkan hati ku, namun ketika aku sudah dibanting.. siapa yang bisa
menguatkan hati ini..?
Kadang aku
berfikir, seandainya aku terlahir sebagai manusia, aku adalah orang yang pantas
untuk mendampingi mu. Aku tau engkau tidak hanya lapisan luar, aku tau engkau
sampai ke hati ini.. kesetiaanku juga tidak perlu diuji, engkau sering ketika senang lupa dengan aku.. tapi aku tidak
pernah tutup kuping ketika jemarinya mulai menyentuhku kembali.
Sayangnya aku
bukan manusia.. saat dia memelukku karena senang berhasil menciptakan karya
baru.. aku tidak bisa memeluknya balik. Saat dia menangis.. aku tidak bisa menghapus air
matanya..
Saat dia memuji
suaraku yang merdu.. aku tidak bisa membalasnya dengan mengatakan ”semua karena
kamu yang memainkannya”
Aku adalah sesuatu
yang dibutuhkannya..Ketika dia tidak bisa bercerita dengan siapa-siapa, ketika
dia tidak bisa menumpahkan isi hatinya kepada siapa-siapa..Dia hanya bisa
menyalurkannya lewat aku..Dan ketika dia membantingku kemarin.. rasanya aku
ingin berteriak kepada mu..
”Inikah yang selama ini engkau
harapkan dariku, menjadi penghibur dikala engkau resah dan membantingku dikala
engkau senang ?”
”akhirnya aku
sudah ada di titik ini,suatu titik ketika membuat lagu menjadi sangat
melelahkan. Selalu seperti ini, aku hanya bisa berbicara lewat ini.. bukan kepada kamu. Puluhan lagu .. atau mungkin
sudah sampai ratusan lagu aku ciptakan untuk kamu.. terlampau banyak
peristiwa.. terlampau banyak rasa.. terlampau banyak mimpi yang harus aku
keluarkan.. dan semua hanya bisa aku sampaikan lewat dunia maya ini .. bukan ke kamu.. padahal semua tentang
kamu dan kamu tidak pernah tau. Aku sudah terlampau lelah untuk merasakan
apapun.. lelah menciptakan lagu demi menyalurkan semua hasrat yang semakin
menggebu. Semakin hari aku semakin merasa menjadi orang gila.. Sering aku anggap seperti itu.. iya.. sangat gila. Dan kegilaan ini harus aku
hentikan..”
Aku terdiam
melihat dia yang menumpahkan airmatanya, karena ketakutan. astaga air mata itu lagi.. air mata yang entah itu benar
atau hanya kepura puraan karena ketakutan dan kali ini terlihat jauh lebih pedih. Apalagi ketika
dia mulai menggenggamku.. dan dan memohon padaku, . Kebingunganku
terjawab ketika engkau sudah tidak berada di hadapanku.. air mata itu lenyap seolah olah
tak terjadi apa apa, walau hatimu dipenuhi dengan rasa yang sudah tak penting
untuk engkau rasa
”Maaf. aku memilih untuk mematikan semua cintaku.. dan..
aku tidak bisa melihatmu dulu.. karena aku tidak mau mencurahkan isi hatiku lagi
ke kamu, isi hatiku sudah engkau hancurkan. sekarang
sudah kosong..selamat tinggal cinta selamat tinggal sayang”
Aku memandangnya
yang beranjak pergi menjauhi aku. Dia menutup pintu itu dan menguncinya
rapat-rapat.. aku ditinggal didalam ruang gelap dan sempit yang penuh debu
ini..
Sekarang.. aku benar-benar
sesuai dengan nasibku
“HITAM”. Kelam..
Dan aku
tak tau sampai kapan Hitam Itu akan tetap menjadi hitam atau bisa berubah
menjadi terang, Namun disisi
hatiku yang lain aku percaya, cahaya itu akan bersinar dalam kegelapan
Mungkin
aku telah dicipakan seperti ini. Tercipta untuk mematikan rasa cinta, atau
tercipta untuk membuat permainan dunia menjadi lebih mencekam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar