Malam dengan coretan tanpa tak beraturan
Diam dalam sepi memandang cahaya bulan
Yang sembunyi di balik awan yang hitam
Dengan lingkarannya yang terputus putus diterjang awan
Asmara ini bagaikan belantara luas
Luas tak berakal
Setiap jengkal terpersik darah
Sarah dari iri darah dari benci
Bahkan darah dari sesuatu yang tak pasti
Senyum tangis ..
Bagaikan lolongan srigala yang menyeramkan
Dalam amukan jiwa yang tak terbersik
Dengan taringnya yang menusuk jantung
Berjalan diatara impian impian
Bernafas diantara harapan... yang semu
Bertahun tahun asmara terbina
Semakin semakin tak menentu
Karena hatimu telah dibawa dia
Tanpa dia lepas
Jiwa ku yang telah engkau bawa
Hanya mampu berjalan merangkah
Untuk mencapai harapan itu
Kesedihan ... air mata..
Menjadi hiburan dalam kesendirian
Tumbuh subur dalam otak kiriku
Aku yang hanya berjuang sendiri
Sedangkan engkau hanya pasrah akan nasib.
Asmara ini terasa semakin jauh untuk aku raih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar