Desiran angin dipagi hari, resah
pilu hatiku karena cinta ini masih bersamaku, bukan hasrat aku bermain kata
kata menulis sajak sajak cinta tapi alunan nada cinta dalam jiwaku yang
merindukan kasih laksana diriku yang hanya dapat melihat rembulan dari
kejauhan, yang tak dapat ku dekap lalu menyiutkan pandangan layu
Bahasa pilu ini sebagai pengganti
sajak cinta yang menjadi mainan pujaan jiwaku dimana kata hatiku yang pilu
merindukan mu dalam pelukan ku. Bukan hanya kata kata rayuan
cinta yang aku tuangkan di sini, namun keluhan dan rintihan jiwa ini adalah
kejujuran hatiku dengan cinta yang aku jalani ini..
Aku rindu kamu senantiasa ingat
kamu, dirimu selalu hadir dalam ingatanku, dalam setaip waktuku. Aku tak
mengerti kenapa seperti ini..
Telah ku coba untuk mengalihkan
perhatian dan fikiran ku ini.. dengan berbagai cara.. namun tetap saja hanya
engkau yang selalu hadir dalam ingatanku
Aku rindu kamu senantiasa
memandang kamu. Aku tau kamu milik orang, namun aku tak mampu mengingkari hati
nuraniku, kalau hati dan jiwa ini sangat mencintai dan menyayangi kamu,
Pernah aku berusaha untuk
melupakanmu tapi tiap kali aku memandang bulan purnama yang jauh itu kamu pada
mata jiwaku .. Pernah aku berDoa untuk kebahagiaan Kamu dengannya.. Namun
Terasa sakit hati ini.. melihat kamu bersamanya.. Pernah juga aku memilih
melihat kamu dari jauh.. demi kebahagiaan mu.. walau aku harus menahan rasa
sesak di dada ini..
Kenapa air mata ku mengalir
ketika menitipkan kata menolong jiwaku ini ? Sengsara kah aku ?
Kenapa aku tak mengeri akan semua
ini... masih bisa kah aku untuk hidup tanpa adanya kamu di sisiku.. atau kah aku
memang harus seperti ini.. hidup dalam banyang banyang semu yang tak pasti..
Kenapa cinta ini menghukum ku..
Apakah tetesan Air mata ini masih
berarti.... bagi cinta dan kasih sayang yang aku miliki...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar