Minggu, 27 Oktober 2013

TETESAN AIR MATA

Desiran angin dipagi hari, resah pilu hatiku karena cinta ini masih bersamaku, bukan hasrat aku bermain kata kata menulis sajak sajak cinta tapi alunan nada cinta dalam jiwaku yang merindukan kasih laksana diriku yang hanya dapat melihat rembulan dari kejauhan, yang tak dapat ku dekap lalu menyiutkan pandangan layu
Bahasa pilu ini sebagai pengganti sajak cinta yang menjadi mainan pujaan jiwaku dimana kata hatiku yang pilu merindukan mu dalam pelukan ku. Bukan hanya kata kata rayuan cinta yang aku tuangkan di sini, namun keluhan dan rintihan jiwa ini adalah kejujuran hatiku dengan cinta yang aku jalani ini..

Aku rindu kamu senantiasa ingat kamu, dirimu selalu hadir dalam ingatanku, dalam setaip waktuku. Aku tak mengerti kenapa seperti ini..
Telah ku coba untuk mengalihkan perhatian dan fikiran ku ini.. dengan berbagai cara.. namun tetap saja hanya engkau yang selalu hadir dalam ingatanku

Aku rindu kamu senantiasa memandang kamu. Aku tau kamu milik orang, namun aku tak mampu mengingkari hati nuraniku, kalau hati dan jiwa ini sangat mencintai dan menyayangi kamu,

Pernah aku berusaha untuk melupakanmu tapi tiap kali aku memandang bulan purnama yang jauh itu kamu pada mata jiwaku .. Pernah aku berDoa untuk kebahagiaan Kamu dengannya.. Namun Terasa sakit hati ini.. melihat kamu bersamanya.. Pernah juga aku memilih melihat kamu dari jauh.. demi kebahagiaan mu.. walau aku harus menahan rasa sesak di dada ini..

Kenapa air mata ku mengalir ketika menitipkan kata menolong jiwaku ini ? Sengsara kah aku ?
Kenapa aku tak mengeri akan semua ini... masih bisa kah aku untuk hidup tanpa adanya kamu di sisiku.. atau kah aku memang harus seperti ini.. hidup dalam banyang banyang semu yang tak pasti..
Kenapa cinta ini menghukum ku..

Apakah tetesan Air mata ini masih berarti.... bagi cinta dan kasih sayang yang aku miliki... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar