Jumat, 06 September 2013

UNTUK MU YANG KUSAYANG

Hiduplah engkau wahai sayangku
sebagai hidup yang sebenar hidup…
Janganlah engkau seperti aku
Yang telah mati selagi hidup;
mati semangat…,
mati cita-cita ...
dan mati jiwa….,
karena cahaya harapan ku telah pudar
telah padam di dalam kalbu…

Terbanglah engkau mengharungi angkasa kehidupan,
seperti burung elang terbang tanpa ragu….
Tanpa terhambat oleh samudera yang terbentang di bawahnya…,
atau oleh hamparan hutan belantara yang berada di daratan sana…"
Dalam kesendirian Ku,
sungguh aku tak mampu membendung bulir-bulir air mata
dari mata ku yang sudah mulai cekung menahan tangis kerinduan,

engkau memang tak pernah banyak bicara kepadaku,
seperti tak pernah menyetujui apapun yang kulakukan.
Seperti ketika aku memandang dalam gelap
harapanku yang selalu ingin bersamamu

Aku menyesal aku memang bukanlah yang terbaik bagimu
Yang tak bisa menemanimu dalam nyata
Yang tak dapat memberikanmu senyuman kedamaian
Dalam kehidupan, dalam kenyataan

Bangunlah sayang ku...
Jangan hiraukan aku yang telah mati dengan cinta ini
Takdir tuhan telah menentukan keterlambatan kita untuk bertemu
Takdir Tuhan telah menetukan aku hanya bisa memilikimu
Dalam bayangan semu

Tuhan berikanlah dia kebahagiaan
Berikan padaku semua penderitaannya
Cintailah Dia yang aku cintai
Hukumlah aku atas kesalahannya

Maaf.. aku sedang sakit

Dan hanya kamu yang dapat menyembuhkan sakitku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar