Kamis, 13 Februari 2014

MENCINTAIMU SEPERTI AIR MENGALIR

butiran permata  kecil di dalam ingatan. 
keindahan yang memberi kenangan, 
meskipun langkah kaki berpijak dengan terpejam. 
permata-permata itu memantulkan cahaya dari wajahmu; 
hingga banyan - bayangan mu pun terpelihara di dalam hati.

mencintaimu seperti air mengalir, 
namun aku tak pernah menjumpai hilir. 
adakan muara untuk aku dapat melupakanmu. 
Hingga di penghujung malam ini, 

aku melangkah menuju tempat itu
ada kah langkah ke pintu menuju esok  
ketika tumpukan kenangan yang menumpuk di jalan yang menanjak
terseok seoak ku langkah kan kereta mini yang kita tumpangi.

Aku pernah meminta hatimu dengan sangat, 
tetapi tidak dengan memaksa. 
Aku pernah mengemis untuk memohon kau jujur pada dunia, 
bahwa akulah satu-satunya yang kau ingin mendampingimu, 
aku pernah meminta padamu untuk hidup bersama diriku
kau pun pernah bilang kita akan bersama
Sebab aku sayang padamu dan kau sayang padaku. 
Kau dan aku hanya akan menjumpai hari yang selalu seperti tak pernah berakhir.

Menurutku keadaan bukan pemenang, sebab cinta tiada lawan. 
Kau hanya menyerah dan seperti gelas yang jatuh ke lantai, 
mimpi kita tinggal serpihan. dan kini aku yang kalah
sebab cintamu tak kamu hiraukan, kamu menyerah
tapi aku yang kalah, engkau menang
kau telah mendapatkan semuanya, aku telah kehilangan semuanya
Sekarang baiklah, 
hiduplah dengannya! nikmati apa yang telah engkau dapat.. 

akan aku kumpulkan puing puing hati ini, andaikan masih bisa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar